Kamis, 17 Juli 2014

Tugas Akhir Seni Musik Kelas XII AK 2 Tahun 2012 SMK N 1 Bantul

Saat menjelang perpisahan, kita sekelas disuruh membuat persembahan terakhir nih. Karena bingung mikir yang rumit-rumit, kita nyoba bikin yang simpel tapi cetarrrrr membahana badai ulala...

Narasinya kayak gini :

1. Salam pembukaan dan perkenalan

2. Lagu Pembukaan “Laskar Pelangi”

3. Acara inti

                Selamat malam Indonesia, berjumpa kembali dengan saya … dalam acara grandfinal … sebelumnya marilah kita menyapa ketiga juri cantik disana … … …
Langsung saja peserta kita yang pertama dari (nama group sebut saja group A) yang pada kesempatan kali ini menampilkan tema nasionalisme . . . (pahlawan merdeka, hymne guru, hymne kemerdekaan).

Mc :                        … tepuk tangan sekali lagi untuk … boleh tanya2 sebentar mengapa mengusung tema kemerdekaan kok menyanyikan hymne guru?

Salah satu :            karna, pertama kami ingin mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Selain itu, di era sekarang ini yang bisa disebut pahlawan adalah guru karna sebagian dari kami masih pelajar. (intinya seperti itu)

Mc :                        . . . kpada para juri silahkan komentarnya . . .

3 Juri :                    komentar bebas, singkat wae, terserah jurinya  sapa, nanti gentian,

Mc :                        penampilan pertama dari group A … sudah kita lihat . . . saatnya kita menyaksikan penampilan dari group B… yang pada malam ini akan menampilkan beberapa lagu daerah yang ada di Indonesia. Namun sebelumnya marilah kita saksikan penampilan perdana dari bintang tamu kita … (pop-Jatuh Cinta)

Terimakasih, inilah saatnya kita saksikan group … yang akan menyayikan lagu pertama yamko rambe yamko dari irian jaya, padhang mbulan dan suwe ora jamu dari Jogjakarta, dan o ina ni keke dari Sulawesi,

Mc :                        tepuk tangan yang meriah untuk …, (Tanya mengapa pake lagu itu dan jelaskan masing2 makna lagu nya)

Yamko : l               agunya juga menceritakan pahlawan, perjuangan seorang bunga bangsa dari timur yang dituangkan dalam sebuah lagu.

Padhang mbulan :                menceritakan kehidupan pedesaan masyarakat jogja. Dimana anak2 kecil bermain2 di halaman ketika bulan purnama.

Jamu :                                     masyarakat jogja juga, yang menceritakan kerinduan lama tidak berjumpa.

Ina :                        jika group A punya guru sebagai pahlawan, kami punya ibu pahlawan sepanjang masa.

Mc:                         mempersilahkan juri berkomentar

3 Juri :                    komentar bebas, singkat wae, terserah jurinya  sapa, giliran selanjutnya.


Mc :                        kedua group sangat hebat, namun pemirsa lah yang akan menentukan pemenangnya,,

…….. kedua group dpanggil dan deg2an, akhirnya group B menang, senang, group A memberi ucapan selamat. (Cuma tuntutan scenario lohh, ndak usah meri)
4. Demikian yang dapat kami tampilkan , kurang dan lebihnya kami mohon maaf, dan atas perhatian penonton kami ucapkan terimakasih. Sebagai lagu penutupan, kami akan mempersembahkan sebuah lagu dari bondan, KITA SELAMANYA . . .


Ini Nih foto-fotonya


























Terimakasih :)



Puisi "galau" dan analisis unsur-unsur puisi

Aku Ingin Pergi
Ketika ku pandangi atap mimpiku
Celah-celah kehidupan kian merekah
Ku ketuk pintu bertiang waktu
Detik terakhirku melangkah meninggalkan masa lalu
Meja-meja itu diam, papan tulis kosong
Aku ingin tetap disini
Meski masa depanku menanti
Aku masih sanggup menerima beribu solusi
Tapi mimpi tak mampu menahanku pergi
     
Dengarlah . . .
Tirai jendela tempatku memandang
Secarik kertas tempatku bermimpi
Untukmu Pahlawanku . . .
Bukan penghargaan dan pujian yang dapat  ku beri
Hanya terimakasih beriring doaku
Satu tahun lagi akan ku akhiri
Narasi dalam sebuah imajinasi
Diantara coretan manis disetiap dinding emosi
Yang selalu memintaku kembali disini
Memaknai dan mencintai arti sahabat sejati
Analisis Puisi “Aku Ingin Pergi” :
          Dalam puisi diatas, saya sebagai penulis mulai merasakan berakhirnya masa sekolah. Hal tersebut saya ungkapkan pada bait pertama. Ketika saya mulai melihat mimpi-mimpi untuk masa depan dan meninggalkan masa lalu disekolah. Pada baris “ku ketuk pintu bertiang waktu” saya mulai menggunakan majas yang bermakna kiasan. Pada baris keempat dan kelima, saya memaparkan kesan yang saya temui di sekolah. Hal-hal yang selalu ditemui dan keinginan untuk menuju masa depan. Saya juga mengungkapkan bahwa saya masih ingin berada di sekolah dan sanggup menerima petuah-petuah dari sang guru. Namun pada baris terakhir bait pertama tersebut, saya menyadari bahwa masih banyak mimpi yang harus digapai.
          Saya mengungkapkan kenangan di sekolah pada baris kedua. Yaitu pada baris pertama yang berbunyi “Tirai jendela tempatku memandang” dan “Secarik kertas tempatku bermimpi”. Menggunakan majas metafora yaitu membandingkan suatu benda lain yang mempunyai sifat sama. Masih pada bait kedua, pada baris ketiga dan keempat. Saya ingin berdoa dan mengucapkan terimakasih untuk Bapak/ Ibu Guru yang selama ini telah membimbing dan mendampingi saya. Karena saya tidak dapat memberikan penghargaan dan pujian yang selayaknya pantas untuk mereka. Yang telah dengan sabar, ikhlas, dan pengertian dalam pengabdiannya.
          Pada akhirnya, saya mengungkapkan seluruh kegundahan hati yang saya alami. Bahwa saat satu tahun terakhir merasakan bangku sekolah, semua yang indah bersama sahabat tak akan pernah terulang kembali. Pada baris kedelapan bait kedua, yaitu “Narasi dalam sebuah imajinasi” berarti sepanjang kisah cerita perjalanan selama saya bermimpi, berimajinasi, dan berkreasi di sekolah. Dan pada bait selanjutnya, saya menggunakan majas asosiasi untuk membandingkan sesuatu dengan keadaan yang sesuai dengan kondisi/ gambarannya. Yaitu “Diantara coretan manis disetiap dinding emosi”. Dan pada dua baris terakhir, saya merasakan bahwa kenangan-kenangan di sekolah akan selalu manis untuk di ingat kelak ketika semua telah pergi.

Tema yang saya angkat dalam puisi diatas adalah harapan dan kenangan yang harus di tinggalkan.
Amanat dari puisi yang saya buat yaitu bahwa masa-masa sekolah harus di manfaatkan dengan sebaik mungkin agar setelah lulus nanti dapat mempunyai motivasi untuk menggapai mimpi.

Selasa, 15 Juli 2014

KARYA ILMIAH "Pengaruh Bulan Ramadhan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bantul"

 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh setiap umat islam khususnya di Indonesia. Karena selain mereka menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, mereka juga merayakan Hari Raya Idul Fitri di akhir bulan Ramadhan tersebut. Mereka menjalankan ibadah puasa dengan tidak makan-minum dari sebelum terbitnya fajar sampai dengan tenggelamnya matahari. Banyak juga kegiatan yang mereka lakukan ketika bulan puasa tiba. Pengajian dan buka puasa bersama, sholat tarawih, takbir keliling dan lainnya. Ada juga pasar sore dan bazar Ramadhan. Pada bulan ini, masyarakat yang berada diluar kota akan berkunjung ke kampung halamannya dan dikenal dengan istilah “mudik lebaran”. Mereka akan merayakan hari raya bersama dengan keluarganya. Ketika hari raya tiba, masyarakat akan bersilaturahmi yaitu berkeliling dari rumah kerumah untuk saling meminta maaf dan saling berjabat tangan. Disetiap rumah akan selalu menyiapkan beraneka ragam makanan dan minuman ringan untuk siapa saja yang datang. Hal ini masih terjadi khususnya di Kabupaten Bantul. Keadaan seperti ini tentunya berpengaruh hampir di seluruh sektor. Yang sangat menarik adalah jika menilik dari sektor ekonomi. Entah mengapa, tetapi setiap datangnya bulan Ramadhan, intensitas transaksi, aktivitas ekonomi cenderung meningkat. Mulai transaksi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pangan dan pakaian, hingga kebutuhan tersier. Tingginya harga terutama pada makanan dan sembako serta minat dan daya beli masyarakat yang meningkat akan menjadi bahasan karya ilmiah ini, agar dapat diketahui pengaruh apa saja yang timbul akibat kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan di bulan Ramadhan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang terjadi dimasyarakat ketika bulan Ramadhan tiba?
2.      Mengapa di bulan Ramadhan masyarakat cenderung meningkatkan daya belinya?
3.      Kapan saja harga-harga akan melonjak selama bulan Ramadhan?
4.      Faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah?
5.      Manfaat apa yang akan diperoleh ketika pertumbuhan ekonomi daerah meningkat?

C.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah  Bahasa Indonesia dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan masyarakat pada bulan Ramadhan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul.
2.      Tujuan khusus
Menjelaskan hal-hal yang terjadi di bulan Ramadhan
Mengetahui tentang masyarakat yang cenderung meningkatkan daya belinya di bulan Ramadhan.
Mendeskripsikan waktu ketika harga melonjak selama bulan Ramadhan.
Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi daerah.
Menjelaskan manfaat yang akan diperoleh ketika pertumbuhan ekonomi daerah meningkat.

D.    Manfaat
1.      Manfaat teoritis
      Memberikan informasi hal hal apa saja yang dilakukan masyarakat di bulan Ramadhan yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan                                                          ekonomi daerah serta mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul ketika bulan Ramadhan tiba.

2.      Manfaat praktis
a.       Bagi masyarakat Kabupaten Bantul
Sebagai informasi agar masyarakat mengurangi perilaku konsumtif yang berlebihan pada saat bulan Ramadhan.
b.      Bagi pemerintah Kabupaten Bantul
Sebagai bahan pertimbangan untung merancang kebijakan mekanisme pasar sebagai penggerak laju perekonomian daerah.
c.       Bagi peneliti
Sebagai sumber untuk memperluas wawasan dalam menyelesaikan penelitiannya dengan tema pertumbuhan ekonomi.











BAB II
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A.    Kajian Teori
                Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.
            Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran keberhasilan pembangunan, terutama dalam bidang ekonomiPerkembangan sektor ekonomi yang terbentuk dari laju pertumbuhan  akan memberikan gambaran tentang tingkat perubahan ekonomi yang terjadi, dimana pergerakan laju pertumbuhan ini merupakan indikator penting untuk mengetahui hasil pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan arah dan sasaran pembangunan dimasa yang akan datang. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur sejauhmana aktivitas perekonomian yang terjadi pada suatu periode tertentu telah menghasilkan tambahan pendapatan bagi penduduk.
            Kabupaten Bantul adalah salah satu daerah di Provinsi DIY yang mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani. Selain itu, sektor lain yang cukup memberikan angka bagi pertumbuhan ekonomi daerah adalah pariwisata karena Kabupaten Bantul memiliki banyak pantai dan salah satunya adalah pantai yang selalu ramai pengunjung ketika musim liburan tiba yaitu Pantai Parangtritis. Tentunya sektor perikanan laut juga cukup berpengaruh. Masih banyak sektor lain seperti perkebunan, kerajinan, kesenian, industri  rumah tangga, dan perdagangan pada umumnya yang menghidupi masing-masing wilayah.

B.     Pembahasan
            Bulan puasa identik dengan kegiatan keagamaan yang selalu dilakukan umat islam pada umumnya. Berbuka puasa dan sahur bersama sudah menjadi tradisi setiap masjid di hampir seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Setiap sore hari, di beberapa daerah yang merupakan pusat kota maupun pusat kecamatan pasti terlihat kerumunan orang berbelanja makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Penjual beraneka ragam jajanan berjajar di tepi jalan dan di trotoar untuk menjajakan barang dagangannya. Di akhir bulan Ramadhan, pedagang ketupat juga banyak terlihat ditepi jalan sedang menganyam daun kelapa muda itu menjadi ketupat. Pedagang lampion warna-warni dan kembang api serta petasan juga akan ramai memajang barang-barang yang digunakan untuk memeriahkan malam takbir menyambut datangnya hari raya. Hampir seluruh pedagang pakaian jadi di toko bahkan di kios-kios pasar tradisional memajang koleksi terbarunya yang bertema islami. Swalayan-swalayan besar maupun kecil juga mengganti tema ruang belanjanya dengan ornamen-ornamen bernuansa bulan Ramadhan, seperti hiasan bentuk ketupat serta berbagai tulisan ucapan-ucapan tertentu. Merekapun mulai menambah stok sembako terutama juga sirup, kue kering, permen dan camilan. Beraneka ragam bentuk parcel juga ditawarkan dengan berbagai varian harga.  Yang paling menonjol adalah berkurangnya pelanggan di setiap warung makan dan rumah makan, bahkan banyak pemilik yang menutup usahanya di permulaan bulan Ramadhan. Namun setelah beberapa hari akan beroprasi lagi karena di Kabupaten Bantul tidak semuanya beragama Islam, dan tidak semua umat Islam menjalankan ibadah puasa karena ada beberapa syarat didalamnya.
            Pada bulan Ramadhan, perusahaan memberikan tunjangan yang sering disebut THR  atau Tunjangan Hari Raya  kepada seluruh karyawannya. Banyak juga yang memberikan bingkisan berupa parcel berisi sembako dan kebutuhan lebaran lainnya. Ketika memperoleh THR, masyarakat akan membelanjakannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan yang akan digunakan di Hari Raya Idul Fitri. Misalnya membeli baju baru untuk anak-anaknya, membeli kue lebaran dan membeli bingkisan untuk sanak saudaranya. Masyarakat juga banyak yang membagikan takjil (makanan untuk berbuka puasa), di masjid, dipanti asuhan dan di pinggir jalan. Mereka percaya dengan memberi di bulan Ramadhan akan semakin banyak manfaatnya.
            Hal-hal itulah yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya minat dan daya beli masyarakat terhadap produk-produk tertentu. Seiring dengan naiknya permintaan yang juga mempengaruhi harga-harga barang di pasaran.
            Di awal bulan Ramadhan, harga beberapa jenis sembako mulai meningkat dan akan mempengaruhi harga bumbu-bumbu dapur, sayur-mayur, buah-buahan, dan daging segar. Pada pertengahan bulan Ramadhan, harga sebagian barang-barang tersebut masih tetap namun yang sering melonjak adalah harga barang yang akan digunakan ketika lebaran sepeti sirup, kue kering, camilan, beras, dan daging.
            Banyaknya macam permintaan akan mempengaruhi sektor perdagangan yang dampaknya berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) di daerah. Bagaimana manusia itu harus mengolah dan memanfaatkan hasil alamnya secara efisien. Namun yang terjadi di bulan Ramadhan, permintaan naik. Salah satu cara konsumen untuk memprotes kenaikan harga adalah dengan mengurangi permintaan. Pada saat berpuasa, masyarakat dapat hidup dengan lebih sederhana. Makan dan minum seadanya, secukupnya. Dengan demikian permintaan masyarakat terhadap makanan dan minuman menjadi lebih sedikit daripada ketika sebelum puasa. Dengan permintaan yang lebih kecil, harga akan menurun. Minimal, kenaikan harga dapat ditekan.
            Pembangunan ekonomi harus di dasarkan pada potensi daerah. Begitu juga di Kabupaten Bantul, jika seluruh aspek ekonomi di kembangkan maka akan sangat bermanfaat bagi penduduknya. Daerah akan menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga masyarakat akan merasa diikutsertakan langsung dalam pembangunan daerah. Hasilnya yang maksimal juga akan dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bantul.










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sebelum bulan Ramadhan tiba di tahun ini, ada baiknya masyarakat merenungkan kembali kebijakan perekonomian yang mendasarkan pada peningkatan konsumsi. Lebih baik ekonomi tumbuh lebih rendah, tetapi dengan gaya hidup yang benar. Daripada tumbuh cepat dengan gaya hidup yang tidak benar.  Tumbuh lebih rendah dengan gaya hidup yang sederhana akan lebih menjamin keberlangsungan ekonomi kita. Mungkin perekonomian tidak akan semenarik bila pertumbuhan ekonomi tinggi dengan gaya hidup mewah. Namun, walau pertumbuhan lebih rendah, tetapi bila disertai dengan gaya hidup yang sederhana, tidak boros, tidak berlebihan, dan tidak sembarangan berhutang, masyarakat mungkin dapat lebih menikmati arti sesungguhnya bulan Ramadhan.
B.     Saran
             Dengan mengurangi sifat konsumtifnya, masyarakat harus memiliki sifat hemat, menabung uangnya untuk investasi. Karena pertumbuhan ekonomi tidak akan berlanjut tanpa adanya investasi.






Daftar Pustaka
http://mletiko.com/2013/07/27/bulan-puasa-dan-perekonomian/





















Minggu, 27 April 2014

Gerai Three (3 store Jogjakarta) ganti perdana 3 yang hilang

Mengganti kartu perdana yang hilang...
Kamis lalu, hape saya beserta isinya ilang dijalan... Kacau deh, semua nomer penting maupun tidak penting hilang. untung cuma hape murahan...
Minggu kemarin saya sempatkan ke gerai three yang ada di daerah Kotabaru, Yogyakarta ( dulu di Jl. C. Simanjuntak ). Kayaknya belum lama pindahnya. Jadi tepatnya di sebelah timur Stadion Kridosono. Atau dari fly over deket UKDW ke kiri aja. Nah disitu gerainya. Buka setiap hari Senin-Minggu. Pukul 08.00 s.d 17.45.
Kalo untuk ganti nomer yang baru karena hilang, syaratnya cukup bawa KTP atau identitas diri lainnya aja. Nanti di suruh isi form : Nama, nomer hape yang hilang, sama lima nomer terakhir yang dihubungi (telfon dan sms). Karena saya agak lupa, saya tulis lima nomer yang saya ingat saja. Hehe... Terus nanti ditanya sama petugasnya : Kapan terakhir isi pulsa? Di pakai buat apa saja pulsanya? Dulu daftarnya atas nama siapa?. Kira-kira begitu. Gampang deh pokoknya. Terakhir bayar biaya administrasi Rp. 10.000,00. Lalu menunggu sejenak dan jadi deh kartu perdana dengan nomer lama yang sudah hilang. Tapi, semua kontak dan semua kotak masuk sms yang tersimpan di SIM hilang...
Sekian info dari saya. Semoga bermanfaat yaaa :)

Senin, 30 Desember 2013

Cerpen "Tinta Merah Untuk Galang"


Luna . . .
                Aku tak pernah ingin mengenal dia. Tapi mata coklatnya tak bisa hilang di otakku. Tubuh tegap itu selalu duduk bersama teman satu geng nya di sudut belakang sekolah. Tepat lurus tiga meja di depanku setiap kali aku makan siang. Seusai pelajaran dia selalu menggeber motornya menuju angkringan, lima puluh meter dari sekolah. Berandalan ini akan duduk di bangku paling kiri dengan menaikkan satu kaki ke kursi. Lalu menyalakan pemantik untuk rokok di sela-sela jarinya. Obrolan panjang di angkringan itu akan berujung pada sebuah kesepakatan. Taruhan berapa rupiah untuk nanti malam.
Galang . . .
                “ Aku tahu kemampuanmu terlalu berharga dipertaruhkan”. Surat tinta merah terakhir terselip di buku matematika. Huft . . . masih tanpa nama. Untuk kesekian kalinya pengecut sok tau ini mengguruiku dengan kata-kata aneh. “ Tunda balapanmu, esok masa depanmu diuji”. Inilah inti dari setiap suratnya. Pertama, lima bulan lalu dan hampir setiap hari. Hingga saat ini, semoga ini yang terakhir. Tepat sehari sebelum ulangan kenaikan kelas. Beberapa menit setelah aku menyanggupi taruhan besar malam nanti. “Balapan itu tentang adu keahlian, bukan pelampiasan maupun luapan emosi”. Entah bagaimana si pengecut ini tahu, nanti malam aku membalap karena semalam orangtuaku bertengkar lagi. Dan entah kenapa, lagi-lagi pengecut ini benar.

* * *

                Aku masih bersandar dimotor sampai sekarang. Deru mesinnya telah lama ku padamkan. Dingin, sudah pukul dua pagi. Satu jam setelah aspal ini menyaksikan aku berguling di atasnya. Disusul goresan-goresan pada sekujur tubuhku. Meratapi luka baru yang aku dapatkan setelah balapan malam ini usai. Perih, sungguh perih terkena tetesan air hujan yang turun perlahan menyapu kesunyian pagi ini.
                Aku memandang  ke rumah di ujung jalan. Ya, jalan ini yang di sulap menjadi sirkuit terlarang. Lengkap dengan dokumen palsunya. Pelan-pelan ku ratapi rutinitas kehidupanku. Sambil terdiam memandangi rumah besar bercat hijau tua itu. Pagarnya yang tinggi dengan pintu gerbang utama bertralis besi. Arggghh… itu rumah Eza. Seandainya dia masih ada. Sahabat malam yang tag pernah letih mendengar keluhanku. Dan membalasnya dengan tawa cekikikan di sela-sela nasihatnya. Dia yang meskipun sama-sama pembalap liar, selalu saja memaksaku menekuni balapan secara professional. Dia itu munafik tapi benar. Teman malamku yang malang, lima bulan lalu telah mengakhiri balapannya di bawah roda truk bermuatan semen. Aku masih ingat betul, nada tawa cekikikan itu beberapa menit sebelum ia membalap. Dia mengejekku pengecut bernyali katak, tak tahu bahwa kunci masa depanku sudah di tangan. Begitu kata terakhirnya yang menjadi rekaman semangat hidupku membalap. Dia benar, selalu benar. Dan itu hidup dalam ingatanku.
                Awalnya, aku memang tak suka balap. Tapi karena ajakan dan dukungan teman-teman, aku pun bisa menikmatinya. Jordie, orang pertama yang menghasutku. Suatu saat ketika pulang sekolah. Aku, Eza, Jordie, dan beberapa teman lain bermaksud jalan-jalan keliling kota. Saat di jalan raya, aku tertinggal rombongan. Menyadari hal itu, aku pun segera menyusul mereka yang sudah jauh didepan. Aku menyalip beberapa kendaraan besar, menarik kopling sekuat tenaga dan berkali-kali membanting stang. Tragisnya, tindakan berbahaya tersebut malah ku jadikan kebiasaan. Kebiasaan itu tanpa ku sadari telah menyihir otakku beranggapan bahwa jalan raya ini sepenuhnya adalah milikku. Cocok sebagai arena balap yang kondusif dan sangatlah memacu adrenalin. Sampai akhirnya hal yang paling ku takutkan terjadi. Salah satunya malam ini. Perasaan kecewa karena malu dan gengsi, di tambah lagi tubuhku lecet-lecet. Dan yang terpenting. Motor kesayanganku dengan biaya modifikasi melebihi separuh dari harganya. Kini tampak usang dipenuhi  goresan aspal pada bagian-bagian termahalnya. Semua itu membuatku terperosok dalam. Ternyata ini yang mereka rasakan ketika menerima kekalahan. Aku tak pernah berfikir sejauh ini. Selama ini aku hanya membayangkan betapa kayanya aku ketika memenangkan sebuah taruhan.
                 ***
                Pagi ini, aku memutuskan tidur di gardu ronda di seberang  jalan ini. Cukup dekat dari tempat dimana aku bersandar sekarang. Pelan-pelan aku menuntun motorku menuju ke sana. Sepi, tak ada seorang pun yang berjaga. Aku segera merebahkan tubuhku di gardu tersebut. Ingin rasanya ku pejamkan mataku untuk selamanya. Tapi, aku merasa ada yang menyelipkan sesuatu diantara jari jemariku. Aku membuka mata dan melihat benda tersebut dengan masih tertidur. Surat tinta merah. Kali ini ada namanya. Dan apalagi ini? Surat tawaran dari sebuah klub balap ternama di Jogja. Hah??? Sungguh aku tak percaya namaku terpampang disitu. Ku kira ini hanya mimpi. Namun aku tersadar ketika ku baca nama si pengirim surat. Satria Erza Saputra. Mana mungkin? Ini sungguh keluar dari logika. Aku pun menengok ke belakang dan seorang cewek anggun duduk di dekat kakiku. Luna? Luna Adindya Winata, adik dari Jordie Aditya Winata. Dan bekas pacar Eza. Kenapa dia ada disini???
                “Jangan bingung mas. Aku yang kirim semua ini padamu” tuturnya. Sungguh, gadis ini mapu membuatku ternganga. Dia, dia yang duduk tiga meja didepan aku biasa makan siang. Adik kelas yang tak pernah melepas pandanganya dari semua gerak-gerikku.
                “Eza harap, mas bisa menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Dia memintaku memberikan padamu disaat yang tepat. Aku tak tau kapan saat itu. Aku hanya merasa saat ini Mas sudah cukup dewasa memilah jalan hidupmu sendiri. Lagipula, aku lelah menasihatimu tiap hari lewat suratku. Kamu hanya membuangnya di laci tempat dudukmu.” Ungkapnya.
                “ Kamu? Memperhatikanku? Untuk apa?”
                “Sebelum Eza meninggal, dia menitipkan surat ini padaku. Dia bilang, kamu cukup dekat dengan Mas Jordie. Semenjak itu aku memperhatikanmu. Awalnya, niatku murni demi harapan Eza membuatmu berhenti membalap liar. Tapi….. ternyata sulit, aku menyerah Mas! “ katanya diakhiri nada sedikit meninggi. Ada kepedihan yang mendalam dimatanya. Bukan karena kehilangan seorang yang pernah dicintainya. Tetapi seperti kekecewaan yang teramat sangat kepada seseorang didepannya. Itu aku. “Lun, maafin aku” ujarku perlahan. Luna mulai brjalan perlahan menuju rumahnya. Tiga rumah berseberangan dengan rumah Eza. Aku mengikutinya sampai ia berhenti di depan pagar rumahnya. “ Mas Galang, tak ada yang salah. Aku pasti akan menyesal kalau aku ndak bisa mewujudkan harapan Eza.” Aku melihat setetes airmata dipipinya. Isak tangisnya terdengar menyatu dalam ucapannya tadi.
                “Lun, makasih. Kamu masih sudi memperhatikanku sampai sepagi ini. Dan sempat melihatku terpuruk dalam kekalahan. Maaf Lun . . .” ucapanku tak mampu menahan sesalku ini. Luna masih menungguku mmengucapkan sesuatu. “Lun, ajari pengecut ini menggunakan kunci masa depannya. Ajari aku Lun. Aku Mohon” Luna hanya mengangguk sekali. Dia pun masuk dan menutup pintu gerbang rumahnya tanpa menengok ke arahku. Aku tersenyum dan mempunyai semangat baru menanti surat tinta merah dari dewi penolongku.





#    #   #




Puncak Suroloyo

Sabtu, 28 Desember 2013
Cuaca sangat cerah ketika saya memasuki Kabupaten Kulonprogo setelah menyebrangi jembatan Sungai Progo melalui Jalan Godean. Sekitar pukul 11.00 saya berhenti di Alfamart kiri jalan sebelum perempatan lampu merah untuk membeli sedikit minuman dan makanan ringan. Sambil membayar di kasir saya pun menyempatkan diri untuk bertanya arah ke Puncak Suroloyo. Setelah mendapat jawaban, saya pun keluar dan memberitahu teman saya arah tersebut. Dari lampu merah tempat kami berhenti belok kiri lurus terus ke arah utara (menurut saya : sedikit bingung). Jalan mulai berkelok-kelok dan agak sempit. Sampai akhirnya kami menemukan perempatan lampu merah yang ada patung garuda ditengahnya (katanya perempatan Dekso). Kami kearah kiri, terusssss saja sampai saya lupa kemana lagi arahnya. Penduduk-penduduk sangat ramah dan baik hati, jadi saya tak segan untuk memberhentikan motor dan bertanya sejenak. Ada yang mencari rumput, memanen padi, menggembala, serta anak kecil-kecil berlarian mengawali liburan sekolah semester ini. Kami juga menyempatkan Sholat Dhuhur di musola kecil ditengah pedesaan yang asri. Sambil melepas lelah dan menghirup udara segar, saya memanfaatkan colokan di mushola untuk mengecas handphone supaya tidak kehabisan daya ketika sampai di puncak. Karena cuma itu yang kami punya untuk mengabadikan wisata alam kali ini. Akhirnya dengan melalui jalan yang lebih berkelok, menanjak, turun, berkelok lagi dan ada yang sedikit terjal, kami pun sampai juga di Puncak Suroloyo. Hawa dingin mulai terasa ditambah sedikit awan hitam diatas kami. Tarif masuk Rp. 3.000/orang dan Rp. 1.000/motor. Parkir Rp. 2.000 perlokasi karena disini ada 3 titik parkir milik penduduk setempat. Yaitu penduduk Dusun Keceme, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo. Disini ada 3 gardu pandang yang menurut saya membentuk segitiga. Pertama di sisi timur (menurut saya), lalu kedua berada di arah baratlaut nya dan ketiga di baratdaya. Untuk gardu pertama tangganya cukup tinggi dan menanjak, cukup melelahkan. Tapi ketika sampai diatas, WOW pemandangan dari atas bukit sungguh indah. Dari sini tampak sedikit kelokan Sungai Progo, dan Gunung Merapi pun tampak disebelah timurlaut dengan sangat gagahnya. Pemandangan seperti ini tidak kami lewatkan begitu saja. Ini hasilnya :




  Gardu Pertama. Disini bisa melihat gardu kedua tampak indah.











Tangga sebelah selatan menuju gardu pertama

  Gardu Kedua, lebih indah :D






Setelah puas berfoto di gardu kedua, kami tidak melanjutkan ke gardu ketiga karena suatu alasan. Langsung saja kami pulang  dengan mengambil arah seperti tadi, tapi kami mencoba tidak melewati jalan terjal itu. Ternyata setelah berkelok-kelok lagi kami pun menemukan jalannya, tentu dengan peta setempat dan penunjuk arah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sampailah kami ke daerah Boto, lurus terus sampai jalan raya lalu kami ambil kanan. Dan ketemu lagi dengan patung garuda (perempatan Dekso), nah tinggallah mengikuti jalan yang tadi. Kami meninggalkan Kabupaten Kulon Progo sekitar pukul 4 sore. Semburat mentari menghangatkan tubuh kami yang telah lelah oleh perjalanan ini. Sepanjang jalan menuju Godean, masih banyak area persawaan yang kecoklatan dan para petani pulang dari mencari penghidupan disana. Langkah kami berhenti di Rumah Makan Padang Murah Meriah Jl. Godean untuk mengisi perut karena sejak pagi kami belum sempat makan. Oke sekian dulu dari saya, semoga liburan yang akan datang akan jauh lebih menyenangkan. Cheers :D