Selasa, 15 Juli 2014

KARYA ILMIAH "Pengaruh Bulan Ramadhan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bantul"

 BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh setiap umat islam khususnya di Indonesia. Karena selain mereka menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, mereka juga merayakan Hari Raya Idul Fitri di akhir bulan Ramadhan tersebut. Mereka menjalankan ibadah puasa dengan tidak makan-minum dari sebelum terbitnya fajar sampai dengan tenggelamnya matahari. Banyak juga kegiatan yang mereka lakukan ketika bulan puasa tiba. Pengajian dan buka puasa bersama, sholat tarawih, takbir keliling dan lainnya. Ada juga pasar sore dan bazar Ramadhan. Pada bulan ini, masyarakat yang berada diluar kota akan berkunjung ke kampung halamannya dan dikenal dengan istilah “mudik lebaran”. Mereka akan merayakan hari raya bersama dengan keluarganya. Ketika hari raya tiba, masyarakat akan bersilaturahmi yaitu berkeliling dari rumah kerumah untuk saling meminta maaf dan saling berjabat tangan. Disetiap rumah akan selalu menyiapkan beraneka ragam makanan dan minuman ringan untuk siapa saja yang datang. Hal ini masih terjadi khususnya di Kabupaten Bantul. Keadaan seperti ini tentunya berpengaruh hampir di seluruh sektor. Yang sangat menarik adalah jika menilik dari sektor ekonomi. Entah mengapa, tetapi setiap datangnya bulan Ramadhan, intensitas transaksi, aktivitas ekonomi cenderung meningkat. Mulai transaksi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pangan dan pakaian, hingga kebutuhan tersier. Tingginya harga terutama pada makanan dan sembako serta minat dan daya beli masyarakat yang meningkat akan menjadi bahasan karya ilmiah ini, agar dapat diketahui pengaruh apa saja yang timbul akibat kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan di bulan Ramadhan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang terjadi dimasyarakat ketika bulan Ramadhan tiba?
2.      Mengapa di bulan Ramadhan masyarakat cenderung meningkatkan daya belinya?
3.      Kapan saja harga-harga akan melonjak selama bulan Ramadhan?
4.      Faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah?
5.      Manfaat apa yang akan diperoleh ketika pertumbuhan ekonomi daerah meningkat?

C.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah  Bahasa Indonesia dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan masyarakat pada bulan Ramadhan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul.
2.      Tujuan khusus
Menjelaskan hal-hal yang terjadi di bulan Ramadhan
Mengetahui tentang masyarakat yang cenderung meningkatkan daya belinya di bulan Ramadhan.
Mendeskripsikan waktu ketika harga melonjak selama bulan Ramadhan.
Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya pertumbuhan ekonomi daerah.
Menjelaskan manfaat yang akan diperoleh ketika pertumbuhan ekonomi daerah meningkat.

D.    Manfaat
1.      Manfaat teoritis
      Memberikan informasi hal hal apa saja yang dilakukan masyarakat di bulan Ramadhan yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan                                                          ekonomi daerah serta mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul ketika bulan Ramadhan tiba.

2.      Manfaat praktis
a.       Bagi masyarakat Kabupaten Bantul
Sebagai informasi agar masyarakat mengurangi perilaku konsumtif yang berlebihan pada saat bulan Ramadhan.
b.      Bagi pemerintah Kabupaten Bantul
Sebagai bahan pertimbangan untung merancang kebijakan mekanisme pasar sebagai penggerak laju perekonomian daerah.
c.       Bagi peneliti
Sebagai sumber untuk memperluas wawasan dalam menyelesaikan penelitiannya dengan tema pertumbuhan ekonomi.











BAB II
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A.    Kajian Teori
                Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri.
            Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran keberhasilan pembangunan, terutama dalam bidang ekonomiPerkembangan sektor ekonomi yang terbentuk dari laju pertumbuhan  akan memberikan gambaran tentang tingkat perubahan ekonomi yang terjadi, dimana pergerakan laju pertumbuhan ini merupakan indikator penting untuk mengetahui hasil pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan arah dan sasaran pembangunan dimasa yang akan datang. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur sejauhmana aktivitas perekonomian yang terjadi pada suatu periode tertentu telah menghasilkan tambahan pendapatan bagi penduduk.
            Kabupaten Bantul adalah salah satu daerah di Provinsi DIY yang mayoritas masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani. Selain itu, sektor lain yang cukup memberikan angka bagi pertumbuhan ekonomi daerah adalah pariwisata karena Kabupaten Bantul memiliki banyak pantai dan salah satunya adalah pantai yang selalu ramai pengunjung ketika musim liburan tiba yaitu Pantai Parangtritis. Tentunya sektor perikanan laut juga cukup berpengaruh. Masih banyak sektor lain seperti perkebunan, kerajinan, kesenian, industri  rumah tangga, dan perdagangan pada umumnya yang menghidupi masing-masing wilayah.

B.     Pembahasan
            Bulan puasa identik dengan kegiatan keagamaan yang selalu dilakukan umat islam pada umumnya. Berbuka puasa dan sahur bersama sudah menjadi tradisi setiap masjid di hampir seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Setiap sore hari, di beberapa daerah yang merupakan pusat kota maupun pusat kecamatan pasti terlihat kerumunan orang berbelanja makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Penjual beraneka ragam jajanan berjajar di tepi jalan dan di trotoar untuk menjajakan barang dagangannya. Di akhir bulan Ramadhan, pedagang ketupat juga banyak terlihat ditepi jalan sedang menganyam daun kelapa muda itu menjadi ketupat. Pedagang lampion warna-warni dan kembang api serta petasan juga akan ramai memajang barang-barang yang digunakan untuk memeriahkan malam takbir menyambut datangnya hari raya. Hampir seluruh pedagang pakaian jadi di toko bahkan di kios-kios pasar tradisional memajang koleksi terbarunya yang bertema islami. Swalayan-swalayan besar maupun kecil juga mengganti tema ruang belanjanya dengan ornamen-ornamen bernuansa bulan Ramadhan, seperti hiasan bentuk ketupat serta berbagai tulisan ucapan-ucapan tertentu. Merekapun mulai menambah stok sembako terutama juga sirup, kue kering, permen dan camilan. Beraneka ragam bentuk parcel juga ditawarkan dengan berbagai varian harga.  Yang paling menonjol adalah berkurangnya pelanggan di setiap warung makan dan rumah makan, bahkan banyak pemilik yang menutup usahanya di permulaan bulan Ramadhan. Namun setelah beberapa hari akan beroprasi lagi karena di Kabupaten Bantul tidak semuanya beragama Islam, dan tidak semua umat Islam menjalankan ibadah puasa karena ada beberapa syarat didalamnya.
            Pada bulan Ramadhan, perusahaan memberikan tunjangan yang sering disebut THR  atau Tunjangan Hari Raya  kepada seluruh karyawannya. Banyak juga yang memberikan bingkisan berupa parcel berisi sembako dan kebutuhan lebaran lainnya. Ketika memperoleh THR, masyarakat akan membelanjakannya untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan yang akan digunakan di Hari Raya Idul Fitri. Misalnya membeli baju baru untuk anak-anaknya, membeli kue lebaran dan membeli bingkisan untuk sanak saudaranya. Masyarakat juga banyak yang membagikan takjil (makanan untuk berbuka puasa), di masjid, dipanti asuhan dan di pinggir jalan. Mereka percaya dengan memberi di bulan Ramadhan akan semakin banyak manfaatnya.
            Hal-hal itulah yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya minat dan daya beli masyarakat terhadap produk-produk tertentu. Seiring dengan naiknya permintaan yang juga mempengaruhi harga-harga barang di pasaran.
            Di awal bulan Ramadhan, harga beberapa jenis sembako mulai meningkat dan akan mempengaruhi harga bumbu-bumbu dapur, sayur-mayur, buah-buahan, dan daging segar. Pada pertengahan bulan Ramadhan, harga sebagian barang-barang tersebut masih tetap namun yang sering melonjak adalah harga barang yang akan digunakan ketika lebaran sepeti sirup, kue kering, camilan, beras, dan daging.
            Banyaknya macam permintaan akan mempengaruhi sektor perdagangan yang dampaknya berimbas pada pertumbuhan ekonomi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) di daerah. Bagaimana manusia itu harus mengolah dan memanfaatkan hasil alamnya secara efisien. Namun yang terjadi di bulan Ramadhan, permintaan naik. Salah satu cara konsumen untuk memprotes kenaikan harga adalah dengan mengurangi permintaan. Pada saat berpuasa, masyarakat dapat hidup dengan lebih sederhana. Makan dan minum seadanya, secukupnya. Dengan demikian permintaan masyarakat terhadap makanan dan minuman menjadi lebih sedikit daripada ketika sebelum puasa. Dengan permintaan yang lebih kecil, harga akan menurun. Minimal, kenaikan harga dapat ditekan.
            Pembangunan ekonomi harus di dasarkan pada potensi daerah. Begitu juga di Kabupaten Bantul, jika seluruh aspek ekonomi di kembangkan maka akan sangat bermanfaat bagi penduduknya. Daerah akan menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga masyarakat akan merasa diikutsertakan langsung dalam pembangunan daerah. Hasilnya yang maksimal juga akan dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bantul.










BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sebelum bulan Ramadhan tiba di tahun ini, ada baiknya masyarakat merenungkan kembali kebijakan perekonomian yang mendasarkan pada peningkatan konsumsi. Lebih baik ekonomi tumbuh lebih rendah, tetapi dengan gaya hidup yang benar. Daripada tumbuh cepat dengan gaya hidup yang tidak benar.  Tumbuh lebih rendah dengan gaya hidup yang sederhana akan lebih menjamin keberlangsungan ekonomi kita. Mungkin perekonomian tidak akan semenarik bila pertumbuhan ekonomi tinggi dengan gaya hidup mewah. Namun, walau pertumbuhan lebih rendah, tetapi bila disertai dengan gaya hidup yang sederhana, tidak boros, tidak berlebihan, dan tidak sembarangan berhutang, masyarakat mungkin dapat lebih menikmati arti sesungguhnya bulan Ramadhan.
B.     Saran
             Dengan mengurangi sifat konsumtifnya, masyarakat harus memiliki sifat hemat, menabung uangnya untuk investasi. Karena pertumbuhan ekonomi tidak akan berlanjut tanpa adanya investasi.






Daftar Pustaka
http://mletiko.com/2013/07/27/bulan-puasa-dan-perekonomian/





















2 komentar:

Semoga bermanfaat mengatakan...

Makasih mbak ...blognya sangat bermanfaat

Listya Dewi Surya mengatakan...

Terima kasih sangat bermanfaan dan membantu