Senin, 08 September 2014

Materi Pengantar Manajeman Semester I Ekonomi Akuntansi

LINGKUNGAN ORGANISASI DAN MANAJER

Lingkungan organisasi
Ø  Lingkungan internal (internal environment): kondisi dan kekuatan yang berada didalam suatu organisasi.
Ø  Lingkungan eksternal (external environment): segala sesuatu yang berada di luar batasan organisasi yang mempengaruhi secara tidak langsung. Yaitu lingkungan umum (general environment) dan lingkungan tugas (task environment)
 














Lingkungan umum
Ø  Dimensi ekonomi (economical dimension): kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem ekonomi dimana organisasi beroperasi.
Ø  Dimensi teknologi (technological dimension): metode yang tersedia untuk mengubah sumberdaya menjadi produk atau jasa.
Ø  Dimensi sosial budaya (sosiocultural dimension): kebiasaan, adat, nilai, dan karakteristik demograpi dari masyarakat dimana organisasi berfungsi.
Ø  Dimensi politik hukum ( political-legal dimension): peraturan pemerintah mengenai bisnis dan hubungan umum antara bisnis dan pemerintah.
Ø  Dimensi internasional (international dimension): sejauh mana organisasi terlibat atau terpengaruh oleh bisnis di negara lain.

Lingkungan Tugas
Ø  Competitor: sebuah organisasi yang bersaing dengan organisasi lain untuk memperebutkan sumberdaya.
Ø  Customers: siapapun yang membayar uang untuk memperoleh suatu produk atau jasa dari organisasi.
Ø  Supplier: suatu organisasi yang menyediakan sumberdaya untuk organisasi lain.
Ø  Pembuat aturan: suatu unit yang berpotensi mengendalikan, mengatur atau memepengaruhi kebijakan atau praktek dari suatu organisasi.
Ø  Partner strategis: suatu organisasi yang bekerja sama dengan satu organisasi atau lebih dalam suatu joint venture atau bentuk kemitraan lainnya.

Lingkungan internal
Ø  Pemilik (owner) : seseorang yang memiliki hak milik hukum atas suatu bisnis.
Ø  Dewan direksi (board of directors): badan pengatur yang dipilih para pemegang saham dan bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen perusahaan secara umum, untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan dengan cara yang paling memuaskan kepentingan para pemegang saham.
Ø  Karyawan
Ø   











PENGORGANISASIAN
Fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen, pengalokasian sumberdaya, serta penyebarannya untuk mencapai tujuan strategis.

Kata organisasi mempunyai 2 pengertian umum
1.    Menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional. Misal : perusahaan, rumah sakit, kampus dll.
2.    Proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan pada anggota agar tujuan  tercapai dgn efisien. 
Strategi mendefinisikan apa yang harus dilakukan, pengorganisasian  mendefinisikan bagaimana melakukannya. Proses pengorganisasian mendorong terciptanya struktur organisasi, yang mendefinisikan bagaimana tugas-tugas dibagi dan sumberdaya disebarkan.

Konsep Dasar Pengorganisasian
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasi kan keseluruhan SD orgs sesuai dg rencana yg telah di buat berdasarkan suatu kerangka kerja orgssi tertentu. Kerangka kerja tsb dinamakan sbg Desain Organisasi. Bentuk Spesifik dari kerangka kerja orgs dinamakan dg Struktur Organisasi.  Stuktur Organisasi pd dasarnya merupakan desain orgs dimana manajer melakukan alokasi SD orgs, teru-tama yg terkait dg pembagian kerja &SD yg dimiliki orgs, serta bagaimana keseluruhan kerja tsbt dpt dikordinasi kan & dikomunikasikan

ORGANIZATION STRUCTURE
Ø  Seperangkat tugas-tugas formal yang diserahkan pada individu-individu dan departemen-departemen.
Ø  Hubungan pelaporan formal, termasuk garis wewenang, tanggungajwab keputusan, jumlah tingkatan hirarkhi, dan rentang kendali manajer.
Ø  Rancangan sistem yang menjamin koordinasi efektif dari para karyawan antar departemen.
Ø  Struktur organisasi direpresentasikan dalam bagan organisasi

Empat Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)

1.    Pilar Pertama : pembagian kerja (division of work)
2.    Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
3.    Pilar Ketiga : penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
4.    Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau koordinasi (coordination)

Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
Pembagian Kerja
          Adalah Upaya utk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan & pekerjaan (yg telah di susun dlm proses perencanaan) yg mungkin saja bersifat kompleks  menjadi lebih sederhana & spesifik dimana setiap orang akan ditempat kan & ditugaskan utk setiap kegiatan yg seder-hana dan spesifik tersebut
Spesialisasi Kerja/Work Specialization
Tingkatan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan individual yang lebih khusus. Terkadang disebut pembagian kerja/division of labor. Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dg Pembagian Tenaga Kerja, namun lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yg dibagi-bagi adalah pekerjaannya, bukan orangnya.
Contoh dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dlm Bisnis Restoran, pembagian kerja dapat berupa pembagian kerja utk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan, kasir, dsb.
Sebagai contoh, untuk bisnis restoran :  pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan

Pilar  Kedua: Pengelompokan Pekerjaan (Departmentalization)
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan- 2 tsb dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yg sejenis  Pengelompokan Pekerjaan atau Depar-tementalisasi pada dasarnya adalah Proses pengelompokkan & penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu




























Pilar Ketiga :Penentuan  Relasi   antar   bagian   dlm organisasi (Hierarchy)
Hierarchy adalah Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarchy, yaitu :
1.    Span of management control atau span of control
2.    Chain of Command


















RENTANG MANAJEMEN (SPAN OF CONTROL)
Jumlah karyawan yang memberikan laporan pada seorang supervisor
ü  Span of management control terkait dg jumlah orang atau bagian di bawah suatu departemen yg akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
ü  Chain of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki yg paling tinggi misalnya hingga hirarki yg paling rendah. chain of command juga menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat & siapa & bagian mana akan melapor ke bagian mana.
RANTAI KOMANDO/CHAIN OF COMMAND
Garis wewenang yang menghubungkan semua individu dalam organisasi dan menunjukkan kepada siapa seseorang memberi laporan. Hal tersebut berhubungan dengan prinsip:
1.  Kesatuan perintah (unity of command), masing-masing karyawan bertanggungjawab hanya kepada satu penyelia.
2.  Prinsip skalar (scalar principle), mengacu pada definisi yang jelas dari garis wewenang dalam organisasi yang melibatkan semua karyawan.





















Jenis-jenis Hirarki
1.    Hirarki Vertikal (Tall Hierarchy)
2.    Hirarki Horisontal (Flat Hierarchy)




















































Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
the process of integrating the activities of separate departments in order to pursue organizational goals effectively  (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Organisasi
1.    Strategi Organisasi
2.    Skala Organisasi
3.    Teknologi
4.    Lingkungan
Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi
1.    Berdasarkan Fungsional
2.    Berdasarkan Produk
3.    Berdasarkan Pelanggan
4.    Berdasarkan Geografis
5.    Berdasarkan Matriks
Ø Departementalisasi berdasarkan Produk
Ø Departementalisasi berdasarkan Pelanggan
Ø Departementalisasi berdasarkan Geografis
Ø Departementalisasi berdasarkan Matriks

















































PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 PERENCANAAN
Proses dasar dimana manajer memutuskan tujuan dan cara pencapaiannya.
          Apa yang akan dilakukan
          Kapan melakukannya
          Bagaimana melakukannya
          Siapa yang melakukan

PEMBUATAN KEPUTUSAN
Landasan perencanaan
Berhubungan dengan masalah. Masalah (problem): situasi yang terjadi kalau kenyataan suatu keadaan berbeda dari keadaan yang diinginkan.


Proses menemukan masalah:
ü  Deviasi dari pengalaman masa lalu. Misal penjualan tahun ini jatuh di bawah tahun lalu, biaya tiba-tiba naik, jumlah karyawan yang keluar naik.
ü  Deviasi dari rencana yang ditetapkan.
ü  Oranglain seringkali memberi tahu masalah kepada manajer.
ü  Prestasi pesaing.
Sifat pembuatan keputusan manajerial
ü  Programmed decision : sesuatu yang terstruktur atau muncul dalam frekuensi tertentu (keduanya). Penyelesaian masalah yang muncul ditetapkan dengan peraturan, prosedur atau kebiasaan.
ü  Nonprogrammed decision: keputusan yang secara relatif tidak terstruktur dan muncul lebih jarang daripada suatu keputusan yang terprogram. Masalah yang muncul bukan merupakan masalah rutin.
Kondisi Pengambilan Keputusan











Model Pembuatan Keputusan














TAHAP DASAR PERENCANAAN
1.    Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2.    Merumuskan keadaan saat ini
3.    mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
4.    mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.


Penyusunan Personalia Organisasi (Staffing)

Penyusunan  Personalia adalah Fungsi manajemen yg berkenaan dengan penarikan penempatan,pemberian latihan, dan pengembangan anggota anggota organisasi.
Fungsi ini dilakukan oleh 2 tipe lingkungan
1.    Lingkungan Eksternal yang meliputi seluruh faktor di luar organisasi yg secara langsung atau tidak langsung mempengaruhinya.
2.    Lingkungan Internal yg terdiri unsur unsur yg ada didalam organisasi.

Proses  penyusunan personalia
1.    Perencanaan  SDM , dirancang untuk menjamin keajegan dan pemenuhan kebutuhan personalia organisasi.
 Ada 3 bagian perencanaan personalia :
ü  Penentuan jabatan yang diisi  , kemampuan yang dibutuhkan, jumlah karyawan yang dibutuhkan.
ü  Pemahaman pasar tenaga kerja dimana karyawan potensial berada.
ü  Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
Ada 2 Sumber untuk mendapatkan karyawan :
ü  Dari Eksternal organisasi , antara lain :
v  Lamaran pribadi
v  Organisasi karyawan
v  Kantor penempatan tk
v  Sekolah sekolah
v  Pesaing
ü  Dari Sumber internal , yaitu :
v Penataran  (upgrading), dimana karyawan sekarang dididik, dilatih, atau dikembangkan utk melaksanakan pekerjaan lebih baik untuk permintaan suatu keadaan  tertentu
v Pemindahan (transfering) ,karyawan dari posisi yg tidak disenangi  keposisi yg lebih memuaskan kebutuhannya.
v Pengangkatan (promoting) karyawan 
2.    Penarikan, berhubungan dengan pengadaan calon personalia. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan yang tersedia.
Metode penarikan: pengiklanan, leasing (tenaga honorer), penarikan dari lembaga pendidikan, dll
3.    Seleksi, adalah pemilihan seorang tertentu dari sekelompok calon karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.
Langkah dalam prosedur seleksi :
a)    Wawancara pendahuluan
b)    Pengumpulan data pribadi
c)    Test
d)    Wawancara yg lebih mendalam
e)    Pemerikasaan referensi prestasi
f)     Pemeriksaan kesehatan
g)    Keputusan Pribadi
h)   Orientasi jabatan         
4.    Orientasi, terkadang disebut induksi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi
5.    Latihan dan pengembangan
Tujuannya adalah untuk memperbaiki efektivitas  kerja karyawan dalam mencapai hasil hasil kerja yg telah ditetapkan.
Metode latihan dan pengembangan :
a.    On the job, yaitu melalui :
ü  Coaching , dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada bawahan dalam melaksanakan  tugas rutin mereka. 
ü  Planned progresion, pemindahan karyawan dalam saluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi yg berbeda.
ü  Rotasi jabatan, pemindahan karyawan melalui jabatan yang bermacam macam dan berbeda.
ü  Penugasan sementara, bawahan ditugaskan  ditempat dan waktu tertentu
ü  Sistem penilaian prestasi formal.

b.    Off the job
Program pengembangan eksekutif di lembaga pendidikan, dimana para manajer berpartisipasi dalam program yg dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi, dan metode pengajaran lainnya.
ü  Latihan Laboratarium, seseorang belajar menjadi lebih peka terhadap orang lain.
ü  Pengembangan organisasi , yg menekankan pada perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keseluruhan organisasi.
6.    Pemberian balas jasa dan penghargaan, yang disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanan di waktu mendatang
7.    Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup transfer , promosi, penugasan kembali, pemecatan, pensiun dan demosi, dll.

INGAK-INGAK
Kalau jalan Anda berat , itu tandanya kita sedang naik
Sebaliknya , kalau jalan Anda lancar dan enak ,
berhati-hatilah karena itu pertanda Anda sedang menurun

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi:
1.    Penilaian situasi (Situational Approach) : untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?”
2.    Analisis persoalan (Problem Analysis): dari pola pikir sebab-akibat
3.    Analisis keputusan (Decision Analysis): didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan
4.    Analisis persoalan potensial (Potential Problem Analysis : didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa masa  depan, mengenai peristiwa yg mungkin terjadi & yg dapat terjadi

Inti pengambilan keputusan:
v  Berarti memilih alternatif, yg jelas harus alternatif yg terbaik (the best alternative)
v  Terletak dlm perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dg yg sedang dlm perhatian & dlm pemilihan alternatif yg tepat, setelah suatu evaluasi/penilaian mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yg dikehendaki pengambil keputusan



Lingkungan situasi keputusan:
1.    lingkungan eksternal:


Ø  sosial
Ø  budaya
Ø  ekonomi
Ø  politik
Ø  alam
Ø  pembatasan-pembatasan suatu negara berupa “quota”



2.    lingkungan internal;


Ø  mutu barang rendah
Ø  kurangnya promosi
Ø  pelayanan konsumen tdk memuaskan
Ø  sales/agen tdk bergairah





































































Beberapa teknik yg digunakan dlm pengambilan keputusan:
Situasi keputusan
Pemecahan
Teknik
Ada kepastian (Certainty)
Deterministik
- Linear Programming
- Model Transportasi
- Model Penugasan
- Model Inventori
- Model Antrian
- Model “network
Ada risiko (Risk)
Probabilistik
- Model keputusan probabilistik
- Model Inventori probabilistik
- Model Antrian probabilistik
Tdk ada kepastian (Uncertainty)
Tak diketahui
Analisis keputusan dlm keadaan ketidakpastian
Ada konflik (Conflict)
Tergantung tindakan lawan
Teori permainan (game theory)
Ø  Certainty : Jika semua informasi yg diperlukan untuk membuat keputusan diketahui secara sempurna & tdk berubah
Ø  Risk : Jika informasi sempurna tidak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi besarta probabilitasnya diketahui
Ø  Uncertainty : Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing

Certainty                        Risk                           Uncertainty

Ø  Conflict: Jika kepentingan dua/lebih pengambil keputusan berada dlm pertarungan aktif diantara kedua belah pihak, sementara keputusan certainty, risk & uncertainty yg aktif hanya pengambil keputusan

Tujuan analisis keputusan (Decision Analysis):
Ø  Mengidentifikasi apa yg harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yg tersedia yg berhubungan dg kriteria & mengidentifikasi risiko yg melekat pd keputusan tsb .

Unsur-unsur analisis keputusan:
1.    pernyataan keputusan
2.    sasaran bagi keputusan
3.    alternatif
4.    konsekuensi pilihan


Langkah-langkah dlm pengambilan keputusan manajemen:
1.    Rumuskan / definisikan persoalan keputusan
2.    Kumpulkan informasi yg relevan
3.    Cari alternatif tindakan
4.    Analisis alternatif yg feasible
5.    Memilih alternatif yg terbaik
6.    Laksanakan keputusan & evaluasi hasilnya

Peranan ilmu manajemen dlm pengambilan  keputusan disebabkan oleh bbrp faktor:
1.    Teknologi yg digunakan suatu perusahaan semakin lama semakin canggih
2.    Makin berkurangnya persediaan energi & material kritis lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien
3.    Persoalan manajemen sangat kompleks, mencakup banyak faktor (ex: produksi & pengendalian mutu, manajemen modal kerja, alokasi modal, pengolahan informasi konsumen, dll)
4.    Persoalan manajemen bukan hanya kompleks, bahkan menjadi sangat penting
5.    Persoalan yg dihadapi manajer sering baru sama sekali, tidak ada hubungannya dg pengalaman sebelumnya
6.    Penekanan pd perencanaan & pencapaian tujuan jangka panjang memerlukan pengambilan keputusan dg data hasil ramalan (forecast data)

Management Science akan berperan dlm hal:
1.    Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan
2.    Pengambilan keputusan berdasarkan informasi & analisis
3.    Pengambilan keputusan untuk tujuan ganda
4.    Penekanan yg meningkat pd produktivitas:
          - produktivitas SDM
          - manajemen modal & material yg efektif
          - proses pengambilan keputusan yg efisien
5.    Peningkatan perhatian pd perilaku kelompok
6.    Manajemen modal, energi & material yg efisien
7.    Manajemen ttg segala kemungkinan yg lebih sistematis
8.    Lebih beraksi dg faktor eksternal (ex: pemerintah, situasi internasional, faktor sosial, ekonomi, lingkungan, perubahan situasi pasar, selera konsumen, pesaing, dll)

KEPUTUSAN DALAM UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)
          Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.
Kriteria-kriteria yang digunakan dalam kondisi ini adalah:

A.   Kriteria MAXIMIN / WALD (Abraham Wald)
Kriteria untuk memilih keputusan yang mencerminkan nilai maksimum dari hasil yang minimum
Ø  Asumsi : pengambil keputusan adalah pesimistik /konservatif/risk avoider tentang masa depan
Ø  Kelemahan : tidak memanfaatkan seluruh informasi yang ada, yang merupakan cirri pengambil keputusan modern
B.   Kriteria MAXIMAX (Vs MAXIMIN)
Krietria untuk memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay off yang maksimum
Ø  Asumsi : pengambil keputusan adalah optimistic, cocok bagi investor yang risk taker
Ø  Kelemahan : mengabaikan banyak informasi yang tersedia
C.   Kriteria MINIMAX REGRET / PENYESALAN (L.J. Savage)
Kriteria untuk menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih keputusan yang meminimumkan maksimum penyesalan/keputusan yang menghindari kekecewaan terbesar, atau memilih nilai minimum dari regret maksimum, dimana:
          Jumlah regret/opportunity loss =
          Pay off max – pay off alternatif pd peristiwa tertentu
D.   Kriteria HURWICZ / kompromi antara MAXIMAX dan MAXIMIN (Leonid Hurwicz)
Kriteria dimana pengambil keputusan tidak sepenuhnya optimis dan pesimis sempurna, sehingga hasil keputusan dikalikan dengan koefisien optimistic untuk mengukur optimisme pengambil keputusan, dimana koefisien optimisme (a) = 0 £ a £ 1
          Dengan a : 1, berarti optimis total (MAXIMAX)
                     a : 0, berarti sangat pesimis/optimis 0 (MAXIMIN)
          Atau
 a : optimis
1-a : pesimis
Kelemahan:
ü sulit menentukan nilai a yang tepat
ü mengabaikan beberapa informasi yang tersedia (ex: prospek ekonomi sedang diabaikan)
E.   Kriteria LAPLACE / BOBOT YANG SAMA (Equal Likelihood)
Asumsi: semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi
Contoh: Kasus

KEPUTUSAN DALAM SUASANA RISK
( DENGAN PROBABILITA )
Tahap-tahap:
1.    Diawali dengan mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak
2.    Peristiwa-peristiwa yang mungkin dan probabilitas terjadinya harus dapat diduga
3.    Pay off untuk suatu tindakan dan peristiwa tertentu ditentukan
Teknik yang digunakan:
a.        Expected Value (Nilai Ekspektasi)
b.        Expected Opportunity Loss ( EOL )
Untuk meminimumkan kerugian yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan tertentu. Keputusan yang direkomendasikan criteria expected value dan expected opportunity loss adalah sama, dan ini bukan suatu kebetulan karena kedua metode ini selalu memberikan hasil yang sama, sehingga cukup salah satu yang dipakai, tergantung tujuannya. Hanya criteria ini sangat tergantung pada perkiraan probabilita yang akurat.
c.        Expected Value of Perfect Information (EVPI)
                   Merupakan perluasan dari criteria EV dan EOL, atau dengan kata lain informasi yang didapat pengambil keputusan dapat mengubah suasana risk menjadi certainty (membeli tambahan informasi untuk membantu pembuat keputusan). EVPI sama dengan EOL minimum (terbaik), karena EOL mengukur selisih EV terbaik keputusan dalam suasana risk dan certainty.
d.        Expected Value of  Sample Information (EVSI)
       Merupakan harapan yang diinginkan dengan tambahan informasi untuk dapat mengubah /memperbaiki keputusan, dengan menggunakan teori Bayes.
e.        Kriteria Utility dalam suasana risk EV max / EOL min tidak selalu digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan, hal ini terjadi karena:
v Orang lebih memilih terhindar dari musibah potensial    daripada mewujudkan keuntungan dalam jangka panjang
v Orang lebih memilih mendapatkan/memperoleh rejeki nomplok daripada mempertahankan sedikit yang dimiliki

PERSOALAN INVENTORI SEDERHANA DALAM KEADAAN ADA RISIKO
          Kriteria nilai harapan (expected value) yang telah digunakan di atas juga diterapkan untuk memecahkan persoalan inventori sederhana. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut:

GAME THEORY
(Pengambilan Keputusan Dalam Suasana Konflik)
          Adalah memusatkan analisis keputusan dalam suasana konflik dimana pengambil keputusan menghadapi berbagai peristiwa yang aktif untuk bersaing dengan pengambil keputusan lainnya, yang rasional, tanggap dan bertujuan memenangkan persaingan/kompetisi.
Pengelompokan Game Theory:
1. berdasarkan Jumlah Pemain:
    a. Two-persons games
    b.  N-persons games
2. Berdasarkan Jumlah Pay off:
    a.  Zero and constan sum games
    b.  Non zero and non constan sum games
3. Berdasarkan Strategi yang dipilih:
    a.  Cooperative games
    b. Non cooperative games
4. Fokus pembahasan:
5. Two-persons, zero and constan sum games
6. Asumsi dalam game theory:
    a. Setiap pemain mengetahui dengan tepat pay off setiap kemungkinan kombinasi strategi yang tersedia.
Caranya:
1)    Prinsip Maximin dan Minimax
Karena nilai maximin = minimax, maka disebut matriks games mempunyai saddle point atau value of games senilai saddle point tersebut. Bila setiap pemain tidak berkeinginan merubah satu strategi yang telah dipilih, maka games itu merupakan “pure strategy”
2)    Peranan Dominasi
Suatu strategi dikatakan mendominasi apabila selalu menghasilkan pay off lebih tinggi dibandingkan dengan strategi yang lain. Strategi yang didominasi dapat dibuang dari matriks pay off karena pemain tidak pernah memilihnya. Konsep dominasi berguna untuk matriks pay off ukuran besar. Aturan dominasi dapat diterapkan untuk mengurangi ukuran matriks sebelum analisis terakhir untuk menentukan solusi optimum.
3)    Mixed Strategy
Menentukan probabilitas (kemungkinan) strategi yang ada yang digunakan dalam pertarunngan (kalau tidak ada “pure strategy/tidak ada saddle point”)
Caranya:
Ø  Pendekatan EV / EG (expected Gain)
Ø  Pendekatan EOL
Ø  Menentukan nilai permainan

ANALISIS MARKOV
          Analisis ini tidak memberikan keputusan rekomendasi, tetapi memberikan informasi probabilita situasi keputusan yang dapat membantu pengambil keputusan untuk membuat keputusannya, dengan kata lain bahwa analisis markov bukan merupakan teknik optimasi, tetapi merupakan teknik deskriptif yang menghasilkan informasi probabilita.
Asumsi:
1. Probabilita baris berjumlah sama dengan 0
2. Probabilita berlaku bagi setiap siapa saja dalam system
3. Probabilita konstan sepanjang waktu
4. Merupakan kejadian-kejadian yang berdiri sendiri (independen)



.