LINGKUNGAN
ORGANISASI DAN MANAJER
Lingkungan organisasi
Ø
Lingkungan
internal (internal environment): kondisi dan kekuatan yang berada
didalam suatu organisasi.
Ø
Lingkungan
eksternal (external environment): segala sesuatu yang berada di luar
batasan organisasi yang mempengaruhi secara tidak langsung. Yaitu lingkungan
umum (general environment) dan lingkungan tugas (task environment)

Lingkungan umum
Ø
Dimensi
ekonomi (economical dimension): kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari
sistem ekonomi dimana organisasi beroperasi.
Ø
Dimensi
teknologi (technological dimension): metode yang tersedia untuk mengubah
sumberdaya menjadi produk atau jasa.
Ø
Dimensi
sosial budaya (sosiocultural dimension): kebiasaan, adat, nilai, dan
karakteristik demograpi dari masyarakat dimana organisasi berfungsi.
Ø
Dimensi
politik hukum ( political-legal dimension): peraturan pemerintah
mengenai bisnis dan hubungan umum antara bisnis dan pemerintah.
Ø
Dimensi
internasional (international dimension): sejauh mana organisasi terlibat
atau terpengaruh oleh bisnis di negara lain.
Lingkungan Tugas
Ø
Competitor:
sebuah organisasi yang bersaing dengan organisasi lain untuk memperebutkan
sumberdaya.
Ø
Customers:
siapapun yang membayar uang untuk memperoleh suatu produk atau jasa dari
organisasi.
Ø
Supplier:
suatu organisasi yang menyediakan sumberdaya untuk organisasi lain.
Ø
Pembuat
aturan: suatu unit yang berpotensi mengendalikan, mengatur atau memepengaruhi
kebijakan atau praktek dari suatu organisasi.
Ø
Partner
strategis: suatu organisasi yang bekerja sama dengan satu organisasi atau lebih
dalam suatu joint venture atau bentuk kemitraan lainnya.
Lingkungan internal
Ø
Pemilik
(owner) : seseorang yang memiliki hak milik hukum atas suatu bisnis.
Ø
Dewan
direksi (board of directors): badan pengatur yang dipilih para pemegang saham
dan bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen perusahaan secara umum, untuk
memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan dengan cara yang paling memuaskan
kepentingan para pemegang saham.
Ø
Karyawan
Ø

PENGORGANISASIAN
Fungsi
manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas ke dalam
departemen-departemen, pengalokasian sumberdaya, serta penyebarannya untuk
mencapai tujuan strategis.
Kata organisasi mempunyai 2 pengertian umum
1. Menandakan
suatu lembaga atau kelompok fungsional. Misal : perusahaan, rumah sakit, kampus
dll.
2. Proses
pengorganisasian sebagai suatu cara dalam kegiatan organisasi dialokasikan dan
ditugaskan pada anggota agar tujuan
tercapai dgn efisien.
Strategi
mendefinisikan apa yang harus dilakukan, pengorganisasian mendefinisikan bagaimana melakukannya. Proses
pengorganisasian mendorong terciptanya struktur organisasi, yang mendefinisikan
bagaimana tugas-tugas dibagi dan sumberdaya disebarkan.
Konsep Dasar
Pengorganisasian
Dalam fungsi
pengorganisasian, manajer mengalokasi
kan keseluruhan SD orgs sesuai dg rencana yg telah di buat berdasarkan suatu
kerangka kerja orgssi tertentu. Kerangka kerja tsb dinamakan sbg Desain Organisasi. Bentuk Spesifik dari kerangka kerja orgs
dinamakan dg Struktur Organisasi.
Stuktur Organisasi pd
dasarnya merupakan desain orgs dimana manajer melakukan alokasi SD orgs,
teru-tama yg terkait dg pembagian kerja &SD yg dimiliki orgs, serta bagaimana
keseluruhan kerja tsbt dpt dikordinasi kan & dikomunikasikan
ORGANIZATION
STRUCTURE
Ø
Seperangkat
tugas-tugas formal yang diserahkan pada individu-individu dan
departemen-departemen.
Ø
Hubungan
pelaporan formal, termasuk garis wewenang, tanggungajwab keputusan, jumlah
tingkatan hirarkhi, dan rentang kendali manajer.
Ø
Rancangan
sistem yang menjamin koordinasi efektif dari para karyawan antar departemen.
Ø
Struktur
organisasi direpresentasikan dalam bagan organisasi
Empat
Pilar Pengorganisasian
(Four Building Blocks of Organizing)
(Four Building Blocks of Organizing)
1. Pilar Pertama : pembagian kerja
(division of work)
2. Pilar Kedua : Pengelompokan
Pekerjaan (Departmentalization)
3. Pilar Ketiga : penentuan relasi
antar bagian dalam organisasi (hierarchy)
4. Pilar Keempat : penentuan
mekanisme untuk mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau
koordinasi (coordination)
Pilar Pertama :
Pembagian kerja (division of work)
Pembagian kerja (division of work)
Pembagian
Kerja
Adalah Upaya utk menyederhanakan dari
keseluruhan kegiatan & pekerjaan (yg telah di susun dlm proses perencanaan)
yg mungkin saja bersifat kompleks
menjadi lebih sederhana & spesifik dimana setiap orang akan ditempat
kan & ditugaskan utk setiap kegiatan yg seder-hana dan spesifik tersebut
Spesialisasi
Kerja/Work Specialization
Tingkatan
sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi ke dalam pekerjaan-pekerjaan
individual yang lebih khusus. Terkadang disebut pembagian kerja/division of
labor. Kadangkala Pembagian Kerja dinamakan dg Pembagian Tenaga Kerja, namun
lebih sering digunakan Pembagian Kerja karena yg dibagi-bagi adalah
pekerjaannya, bukan orangnya.
Contoh
dari Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dlm Bisnis Restoran, pembagian
kerja dapat berupa pembagian kerja utk bagian dapur, pelayanan pelanggan di
meja makan, kasir, dsb.
Sebagai contoh,
untuk bisnis restoran : pencatatan menu,
pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga pengiriman makanan dari bagian
dapur kepada pelanggan di meja makan dapat dikelompokkan menjadi satu
departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan
Pilar Kedua: Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
Setelah
pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan- 2 tsb dikelompokkan
berdasarkan kriteria tertentu yg sejenis
Pengelompokan Pekerjaan atau Depar-tementalisasi pada dasarnya adalah
Proses pengelompokkan & penamaan bagian atau kelompok pekerjaan berdasarkan
kriteria tertentu

Pilar
Ketiga :Penentuan Relasi antar
bagian dlm organisasi
(Hierarchy)
Hierarchy adalah
Proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara vertikal
maupun secara horisontal. Terdapat 2 konsep penting dalam Hierarchy, yaitu :
1. Span of management control atau
span of control
2. Chain of Command

RENTANG
MANAJEMEN (SPAN OF CONTROL)
Jumlah karyawan
yang memberikan laporan pada seorang supervisor
ü
Span
of management control terkait dg jumlah orang atau bagian di bawah suatu
departemen yg akan bertanggung jawab kepada departemen atau bagian tertentu
ü
Chain
of command juga menunjukkan garis perintah dalam sebuah organisasi dari hirarki
yg paling tinggi misalnya hingga hirarki yg paling rendah. chain of command juga
menjelaskan bagaimana batasan kewenangan dibuat & siapa & bagian mana
akan melapor ke bagian mana.
RANTAI
KOMANDO/CHAIN OF COMMAND
Garis wewenang
yang menghubungkan semua individu dalam organisasi dan menunjukkan kepada siapa
seseorang memberi laporan. Hal tersebut berhubungan dengan prinsip:
1. Kesatuan perintah (unity of
command), masing-masing karyawan bertanggungjawab hanya kepada satu penyelia.
2. Prinsip skalar (scalar
principle), mengacu pada definisi yang jelas dari garis wewenang dalam
organisasi yang melibatkan semua karyawan.

Jenis-jenis
Hirarki
1. Hirarki Vertikal (Tall
Hierarchy)
2. Hirarki Horisontal (Flat
Hierarchy)



Pilar Keempat :
Koordinasi (Coordination)
Koordinasi
adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktifitas dari berbagai departemen
atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
efektif
the process
of integrating the activities of separate departments in order to pursue
organizational goals effectively (Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Struktur Organisasi
1. Strategi Organisasi
2. Skala Organisasi
3. Teknologi
4. Lingkungan
Beberapa
pendekatan dalam Departementalisasi
1. Berdasarkan Fungsional
2. Berdasarkan Produk
3. Berdasarkan Pelanggan
4. Berdasarkan Geografis
5. Berdasarkan Matriks
Ø
Departementalisasi berdasarkan Produk
Ø
Departementalisasi berdasarkan Pelanggan
Ø
Departementalisasi
berdasarkan Geografis
Ø
Departementalisasi
berdasarkan Matriks





PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PERENCANAAN
Proses dasar
dimana manajer memutuskan tujuan dan cara pencapaiannya.
•
Apa
yang akan dilakukan
•
Kapan
melakukannya
•
Bagaimana
melakukannya
•
Siapa
yang melakukan
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Landasan perencanaan
Berhubungan dengan masalah. Masalah (problem):
situasi yang terjadi kalau kenyataan suatu keadaan berbeda dari keadaan yang
diinginkan.
Proses menemukan masalah:
ü
Deviasi dari pengalaman masa lalu. Misal penjualan
tahun ini jatuh di bawah tahun lalu, biaya tiba-tiba naik, jumlah karyawan yang
keluar naik.
ü
Deviasi dari rencana yang ditetapkan.
ü
Oranglain seringkali memberi tahu masalah kepada
manajer.
ü
Prestasi pesaing.
Sifat pembuatan keputusan manajerial
ü
Programmed decision :
sesuatu yang terstruktur atau muncul dalam frekuensi tertentu (keduanya).
Penyelesaian masalah yang muncul ditetapkan dengan peraturan, prosedur atau
kebiasaan.
ü
Nonprogrammed decision:
keputusan yang secara relatif tidak terstruktur dan muncul lebih jarang
daripada suatu keputusan yang terprogram. Masalah yang muncul bukan merupakan
masalah rutin.
Kondisi Pengambilan Keputusan

Model Pembuatan Keputusan

TAHAP DASAR PERENCANAAN
1.
Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
2.
Merumuskan keadaan saat ini
3.
mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
4. mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Penyusunan
Personalia Organisasi (Staffing)
Penyusunan
Personalia adalah Fungsi manajemen yg berkenaan dengan penarikan penempatan,pemberian
latihan, dan pengembangan anggota anggota organisasi.
Fungsi ini dilakukan oleh 2 tipe lingkungan
1.
Lingkungan Eksternal yang meliputi seluruh faktor di luar
organisasi yg secara langsung atau tidak langsung mempengaruhinya.
2.
Lingkungan Internal yg terdiri unsur unsur yg ada didalam
organisasi.
Proses penyusunan
personalia
1.
Perencanaan SDM ,
dirancang untuk menjamin keajegan dan pemenuhan kebutuhan personalia
organisasi.
Ada 3
bagian perencanaan personalia :
ü
Penentuan jabatan yang diisi , kemampuan yang dibutuhkan, jumlah karyawan
yang dibutuhkan.
ü
Pemahaman pasar tenaga kerja dimana karyawan potensial
berada.
ü
Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
Ada 2 Sumber untuk mendapatkan karyawan :
ü Dari
Eksternal organisasi , antara lain :
v
Lamaran pribadi
v
Organisasi karyawan
v
Kantor penempatan tk
v
Sekolah sekolah
v
Pesaing
ü Dari
Sumber internal , yaitu :
v
Penataran
(upgrading), dimana karyawan sekarang dididik, dilatih, atau
dikembangkan utk melaksanakan pekerjaan lebih baik untuk permintaan suatu
keadaan tertentu
v
Pemindahan (transfering) ,karyawan dari posisi yg tidak
disenangi keposisi yg lebih memuaskan
kebutuhannya.
v
Pengangkatan (promoting) karyawan
2. Penarikan, berhubungan dengan pengadaan calon
personalia. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah
yang tepat dengan kemampuan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan
yang tersedia.
Metode penarikan: pengiklanan, leasing (tenaga honorer), penarikan dari lembaga pendidikan,
dll
3. Seleksi, adalah pemilihan seorang tertentu dari
sekelompok calon karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.
Langkah dalam prosedur seleksi :
a) Wawancara pendahuluan
b) Pengumpulan data pribadi
c) Test
d) Wawancara yg lebih mendalam
e) Pemerikasaan referensi prestasi
f) Pemeriksaan kesehatan
g) Keputusan Pribadi
h) Orientasi jabatan
4. Orientasi,
terkadang disebut induksi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian
karyawan baru dengan organisasi
5. Latihan
dan pengembangan
Tujuannya
adalah untuk memperbaiki efektivitas
kerja karyawan dalam mencapai hasil hasil kerja yg telah ditetapkan.
Metode
latihan dan pengembangan :
a. On
the job, yaitu melalui :
ü
Coaching , dimana atasan memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada bawahan dalam melaksanakan
tugas rutin mereka.
ü
Planned progresion, pemindahan karyawan dalam saluran
yang ditentukan melalui tingkatan
organisasi yg berbeda.
ü
Rotasi jabatan, pemindahan karyawan melalui jabatan yang
bermacam macam dan berbeda.
ü
Penugasan sementara, bawahan ditugaskan ditempat dan waktu tertentu
ü
Sistem penilaian prestasi formal.
b. Off the job
Program pengembangan eksekutif di lembaga
pendidikan, dimana para manajer berpartisipasi dalam program yg dibuka untuk
umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi, dan metode pengajaran lainnya.
ü
Latihan Laboratarium, seseorang
belajar menjadi lebih peka terhadap orang lain.
ü
Pengembangan organisasi , yg
menekankan pada perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keseluruhan organisasi.
6. Pemberian balas jasa dan penghargaan, yang
disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai
motivasi bagi pelaksanan di waktu mendatang
7. Perencanaan dan pengembangan karier, yang mencakup
transfer , promosi, penugasan kembali, pemecatan, pensiun dan demosi, dll.
INGAK-INGAK
Kalau jalan Anda
berat , itu tandanya kita sedang naik
Sebaliknya ,
kalau jalan Anda lancar dan enak ,
berhati-hatilah
karena itu pertanda Anda sedang menurun
TEORI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi:
1. Penilaian situasi (Situational
Approach) : untuk menghadapi pertanyaan “apa yg terjadi?”
2. Analisis persoalan (Problem
Analysis): dari pola pikir sebab-akibat
3. Analisis keputusan (Decision
Analysis): didasarkan pada pola berpikir mengambil pilihan
4. Analisis persoalan potensial (Potential
Problem Analysis : didasarkan pada perhatian kita mengenai peristiwa
masa depan, mengenai peristiwa yg
mungkin terjadi & yg dapat terjadi
Inti
pengambilan keputusan:
v
Berarti
memilih alternatif, yg jelas harus alternatif yg terbaik (the best
alternative)
v
Terletak
dlm perumusan berbagai alternatif tindakan sesuai dg yg sedang dlm perhatian
& dlm pemilihan alternatif yg tepat, setelah suatu evaluasi/penilaian
mengenai efektifitasnya dlm mencapai tujuan yg dikehendaki pengambil keputusan
Lingkungan situasi keputusan:
1. lingkungan eksternal:
Ø
sosial
Ø
budaya
Ø
ekonomi
Ø
politik
Ø
alam
Ø
pembatasan-pembatasan
suatu negara berupa “quota”
2. lingkungan internal;
Ø
mutu
barang rendah
Ø
kurangnya
promosi
Ø
pelayanan
konsumen tdk memuaskan
Ø
sales/agen
tdk bergairah
Beberapa
teknik yg digunakan dlm pengambilan keputusan:
Situasi
keputusan
|
Pemecahan
|
Teknik
|
Ada kepastian (Certainty)
|
Deterministik
|
- Linear
Programming
- Model
Transportasi
- Model
Penugasan
- Model
Inventori
- Model Antrian
- Model “network”
|
Ada risiko (Risk)
|
Probabilistik
|
- Model
keputusan probabilistik
- Model
Inventori probabilistik
- Model Antrian
probabilistik
|
Tdk ada
kepastian (Uncertainty)
|
Tak diketahui
|
Analisis
keputusan dlm keadaan ketidakpastian
|
Ada konflik (Conflict)
|
Tergantung
tindakan lawan
|
Teori permainan
(game theory)
|
Ø
Certainty
: Jika semua
informasi yg diperlukan untuk membuat keputusan diketahui secara sempurna &
tdk berubah
Ø
Risk
: Jika informasi sempurna tidak tersedia, tetapi
seluruh peristiwa yg akan terjadi besarta probabilitasnya diketahui
Ø
Uncertainty
: Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi
diketahui, tetapi tanpa mengetahui probabilitasnya masing-masing
Certainty Risk Uncertainty
Ø
Conflict: Jika kepentingan dua/lebih
pengambil keputusan berada dlm pertarungan aktif diantara kedua belah pihak,
sementara keputusan certainty, risk & uncertainty yg aktif hanya
pengambil keputusan
Tujuan
analisis keputusan (Decision Analysis):
Ø
Mengidentifikasi
apa yg harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan,
mengevaluasi alternatif yg tersedia yg berhubungan dg kriteria &
mengidentifikasi risiko yg melekat pd keputusan tsb .
Unsur-unsur
analisis keputusan:
1. pernyataan keputusan
2. sasaran bagi keputusan
3. alternatif
4. konsekuensi pilihan
Langkah-langkah
dlm pengambilan keputusan manajemen:
1. Rumuskan / definisikan
persoalan keputusan
2. Kumpulkan informasi yg relevan
3. Cari alternatif tindakan
4. Analisis alternatif yg feasible
5. Memilih alternatif yg terbaik
6. Laksanakan keputusan &
evaluasi hasilnya
Peranan
ilmu manajemen dlm pengambilan keputusan
disebabkan oleh bbrp faktor:
1. Teknologi yg digunakan suatu
perusahaan semakin lama semakin canggih
2. Makin berkurangnya persediaan
energi & material kritis lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien
3. Persoalan manajemen sangat
kompleks, mencakup banyak faktor (ex: produksi & pengendalian mutu,
manajemen modal kerja, alokasi modal, pengolahan informasi konsumen, dll)
4. Persoalan manajemen bukan hanya
kompleks, bahkan menjadi sangat penting
5. Persoalan yg dihadapi manajer
sering baru sama sekali, tidak ada hubungannya dg pengalaman sebelumnya
6. Penekanan pd perencanaan &
pencapaian tujuan jangka panjang memerlukan pengambilan keputusan dg data hasil
ramalan (forecast data)
Management Science
akan berperan dlm hal:
1. Pengambilan keputusan
berdasarkan tujuan
2. Pengambilan keputusan
berdasarkan informasi & analisis
3. Pengambilan keputusan untuk
tujuan ganda
4. Penekanan yg meningkat pd
produktivitas:
- produktivitas SDM
- manajemen modal & material yg
efektif
- proses pengambilan keputusan yg
efisien
5. Peningkatan perhatian pd
perilaku kelompok
6. Manajemen modal, energi &
material yg efisien
7. Manajemen ttg segala
kemungkinan yg lebih sistematis
8. Lebih beraksi dg faktor
eksternal (ex: pemerintah, situasi internasional, faktor sosial, ekonomi,
lingkungan, perubahan situasi pasar, selera konsumen, pesaing, dll)
KEPUTUSAN DALAM
UNCERTAINTY (KETIDAKPASTIAN)
Pengambilan keputusan dalam
ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil
potensial tidak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian
pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam
peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas
peristiwa.
Kriteria-kriteria
yang digunakan dalam kondisi ini adalah:
A. Kriteria MAXIMIN / WALD
(Abraham Wald)
Kriteria untuk
memilih keputusan yang mencerminkan nilai maksimum dari hasil yang minimum
Ø
Asumsi
: pengambil keputusan adalah pesimistik /konservatif/risk avoider tentang masa
depan
Ø
Kelemahan
: tidak memanfaatkan seluruh informasi yang ada, yang merupakan cirri pengambil
keputusan modern
B. Kriteria MAXIMAX (Vs MAXIMIN)
Krietria untuk
memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay off yang maksimum
Ø
Asumsi
: pengambil keputusan adalah optimistic, cocok bagi investor yang risk taker
Ø
Kelemahan
: mengabaikan banyak informasi yang tersedia
C. Kriteria MINIMAX REGRET /
PENYESALAN (L.J. Savage)
Kriteria untuk
menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih keputusan yang meminimumkan
maksimum penyesalan/keputusan yang menghindari kekecewaan terbesar, atau
memilih nilai minimum dari regret maksimum, dimana:
Jumlah regret/opportunity loss =
Pay off max – pay off alternatif pd
peristiwa tertentu
D. Kriteria HURWICZ / kompromi
antara MAXIMAX dan MAXIMIN (Leonid Hurwicz)
Kriteria dimana pengambil
keputusan tidak sepenuhnya optimis dan pesimis sempurna, sehingga hasil
keputusan dikalikan dengan koefisien optimistic untuk mengukur optimisme
pengambil keputusan, dimana koefisien optimisme (a) = 0 £ a £ 1
Dengan a : 1, berarti optimis total (MAXIMAX)
a :
0, berarti sangat pesimis/optimis 0 (MAXIMIN)
Atau
a : optimis
1-a : pesimis
Kelemahan:
ü
sulit
menentukan nilai a yang tepat
ü
mengabaikan
beberapa informasi yang tersedia (ex: prospek ekonomi sedang diabaikan)
E. Kriteria LAPLACE / BOBOT YANG
SAMA (Equal Likelihood)
Asumsi: semua
peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi
Contoh: Kasus
KEPUTUSAN
DALAM SUASANA RISK
( DENGAN PROBABILITA )
( DENGAN PROBABILITA )
Tahap-tahap:
1. Diawali dengan
mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak
2. Peristiwa-peristiwa yang
mungkin dan probabilitas terjadinya harus dapat diduga
3. Pay off untuk suatu tindakan
dan peristiwa tertentu ditentukan
Teknik yang
digunakan:
a.
Expected
Value (Nilai Ekspektasi)
b.
Expected
Opportunity Loss ( EOL )
Untuk meminimumkan kerugian
yang disebabkan karena pemilihan alternatif keputusan tertentu. Keputusan yang
direkomendasikan criteria expected value dan expected opportunity loss adalah
sama, dan ini bukan suatu kebetulan karena kedua metode ini selalu memberikan
hasil yang sama, sehingga cukup salah satu yang dipakai, tergantung tujuannya.
Hanya criteria ini sangat tergantung pada perkiraan probabilita yang akurat.
c.
Expected
Value of Perfect Information (EVPI)
Merupakan perluasan dari criteria EV dan EOL, atau
dengan kata lain informasi yang didapat pengambil keputusan dapat mengubah
suasana risk menjadi certainty (membeli tambahan informasi untuk membantu
pembuat keputusan). EVPI sama dengan EOL minimum (terbaik), karena EOL mengukur
selisih EV terbaik keputusan dalam suasana risk dan certainty.
d.
Expected
Value of Sample Information (EVSI)
Merupakan harapan yang diinginkan dengan tambahan informasi
untuk dapat mengubah /memperbaiki keputusan, dengan menggunakan teori Bayes.
e.
Kriteria
Utility dalam suasana risk EV max / EOL min tidak selalu digunakan sebagai
pedoman dalam mengambil keputusan, hal ini terjadi karena:
v Orang lebih memilih terhindar
dari musibah potensial daripada
mewujudkan keuntungan dalam jangka panjang
v Orang lebih memilih
mendapatkan/memperoleh rejeki nomplok daripada mempertahankan sedikit yang
dimiliki
PERSOALAN
INVENTORI SEDERHANA DALAM KEADAAN ADA RISIKO
Kriteria nilai harapan (expected
value) yang telah digunakan di atas juga diterapkan untuk memecahkan persoalan
inventori sederhana. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut:
GAME THEORY
(Pengambilan Keputusan Dalam Suasana Konflik)
(Pengambilan Keputusan Dalam Suasana Konflik)
Adalah memusatkan analisis keputusan
dalam suasana konflik dimana pengambil keputusan menghadapi berbagai peristiwa
yang aktif untuk bersaing dengan pengambil keputusan lainnya, yang rasional,
tanggap dan bertujuan memenangkan persaingan/kompetisi.
Pengelompokan
Game Theory:
1. berdasarkan
Jumlah Pemain:
a. Two-persons games
b.
N-persons games
2. Berdasarkan
Jumlah Pay off:
a.
Zero and constan sum games
b.
Non zero and non constan sum games
3. Berdasarkan
Strategi yang dipilih:
a.
Cooperative games
b. Non cooperative games
4. Fokus
pembahasan:
5. Two-persons,
zero and constan sum games
6. Asumsi dalam
game theory:
a. Setiap pemain mengetahui dengan tepat
pay off setiap kemungkinan kombinasi strategi yang tersedia.
Caranya:
1)
Prinsip
Maximin dan Minimax
Karena nilai maximin = minimax,
maka disebut matriks games mempunyai saddle point atau value of games senilai
saddle point tersebut. Bila setiap pemain tidak berkeinginan merubah satu
strategi yang telah dipilih, maka games itu merupakan “pure strategy”
2)
Peranan
Dominasi
Suatu strategi dikatakan
mendominasi apabila selalu menghasilkan pay off lebih tinggi dibandingkan
dengan strategi yang lain. Strategi yang didominasi dapat dibuang dari matriks
pay off karena pemain tidak pernah memilihnya. Konsep dominasi berguna untuk
matriks pay off ukuran besar. Aturan dominasi dapat diterapkan untuk mengurangi
ukuran matriks sebelum analisis terakhir untuk menentukan solusi optimum.
3)
Mixed
Strategy
Menentukan probabilitas
(kemungkinan) strategi yang ada yang digunakan dalam pertarunngan (kalau tidak
ada “pure strategy/tidak ada saddle point”)
Caranya:
Ø
Pendekatan
EV / EG (expected Gain)
Ø
Pendekatan
EOL
Ø
Menentukan
nilai permainan
ANALISIS MARKOV
Analisis ini tidak memberikan
keputusan rekomendasi, tetapi memberikan informasi probabilita situasi
keputusan yang dapat membantu pengambil keputusan untuk membuat keputusannya,
dengan kata lain bahwa analisis markov bukan merupakan teknik optimasi, tetapi
merupakan teknik deskriptif yang menghasilkan informasi probabilita.
Asumsi:
1. Probabilita
baris berjumlah sama dengan 0
2. Probabilita
berlaku bagi setiap siapa saja dalam system
3. Probabilita
konstan sepanjang waktu
4. Merupakan
kejadian-kejadian yang berdiri sendiri (independen)
.